Habibana berkata :
Saudaraku yang ku muliakan,
Hidup kita bahagia, tenang dan damai dengan
tuntunan Sayyidina Muhammad SAW .
Saudaraku yang ku muliakan,
Hidup kita bahagia, tenang dan damai dengan
tuntunan Sayyidina Muhammad SAW .
Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al
Bukhari, Rasul SAW bersabda :
ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﺮْﺣَﻢُ ﻟَﺎﻳُﺮْﺣَﻢُ
Bukhari, Rasul SAW bersabda :
ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﺮْﺣَﻢُ ﻟَﺎﻳُﺮْﺣَﻢُ
“ Barangsiapa yang tidak mengasihani, maka ia
tidak dikasihani “
tidak dikasihani “
Jadi semakin kita bengis kepada orang lain, hati-
hati takdir Allah semakin bengis kepada kita.
hati takdir Allah semakin bengis kepada kita.
Maka
semakin kita berlemah lembut kepada orang lain,
Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang makin
berlemah lembut kepada kita.
Maka berlemah lembutlah kepada orang lain
semampunya , dan berusahalah jika orang-orang
berbuat jahat kepada kita doakan agar dia diberi
hidayah, karena banyak dari teman dan saudara
kita itu berbuat kemungkaran karena dijebak oleh
syaitan, hatinya tidak mau, hatinya ingin baik,
mungkin ia melihat kalian hadir ke majelis hatinya
terpanggil walaupun dia sedang dalam keadaan
mungkar dan dosa , (si pendosa berkata dalam
hatinya) “aku ingin seperti dia hadir ke majelis”
namun dikalahkan oleh kekuatan syetan,,”ah nanti
saja lain waktu”, nah hal seperti ini yang perlu
dikasihani, hidayah ada di hatinya tapi ia
dikalahkan oleh kekuatan syetan maka perlu
dikasihani, diseru dengan kelembutan dan diajak
kepada keluhuran.
semakin kita berlemah lembut kepada orang lain,
Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang makin
berlemah lembut kepada kita.
Maka berlemah lembutlah kepada orang lain
semampunya , dan berusahalah jika orang-orang
berbuat jahat kepada kita doakan agar dia diberi
hidayah, karena banyak dari teman dan saudara
kita itu berbuat kemungkaran karena dijebak oleh
syaitan, hatinya tidak mau, hatinya ingin baik,
mungkin ia melihat kalian hadir ke majelis hatinya
terpanggil walaupun dia sedang dalam keadaan
mungkar dan dosa , (si pendosa berkata dalam
hatinya) “aku ingin seperti dia hadir ke majelis”
namun dikalahkan oleh kekuatan syetan,,”ah nanti
saja lain waktu”, nah hal seperti ini yang perlu
dikasihani, hidayah ada di hatinya tapi ia
dikalahkan oleh kekuatan syetan maka perlu
dikasihani, diseru dengan kelembutan dan diajak
kepada keluhuran.
Warisi perjuangan Nabi kita Muhammad SAW
dalam hari-hari kita, bukan berarti harus menjadi
Da’i semua namun jadilah penyeru ke jalan
keluhuran di rumah, di tetangga, di pekerjaan, di
sekolahan, kenalkan budi pekerti yang baik pada
ayah bunda,
“kenapa ayah ibu saya selalu kasar pada saya?”
Kalau kau berlemah lembut pada mereka sekali,dua
kali, tiga kali, seminggu dua minggu, belum satu
bulan engkau berlemah lembut pada ayah ibu mu,
kau akan menjadi orang kesayangannya, dan kau
tidak akan disakiti perasaanmu karena kau menjadi
anak yang di banggakan, kenapa ? karena sangat
berlemah lembut pada Ayah Bunda nya.
dalam hari-hari kita, bukan berarti harus menjadi
Da’i semua namun jadilah penyeru ke jalan
keluhuran di rumah, di tetangga, di pekerjaan, di
sekolahan, kenalkan budi pekerti yang baik pada
ayah bunda,
“kenapa ayah ibu saya selalu kasar pada saya?”
Kalau kau berlemah lembut pada mereka sekali,dua
kali, tiga kali, seminggu dua minggu, belum satu
bulan engkau berlemah lembut pada ayah ibu mu,
kau akan menjadi orang kesayangannya, dan kau
tidak akan disakiti perasaanmu karena kau menjadi
anak yang di banggakan, kenapa ? karena sangat
berlemah lembut pada Ayah Bunda nya.
Hampir semua orang yang bengis kepada orang
lain, kalau ia di lemah lembut maka ia akan
berubah menjadi baik, kenapa? Karena, pedang
akhlak dan budi pekerti itu adalah pedang cahaya,
kalau pedang besi hanya bisa merobek dada atau
jantung, membunuh…, paling banyaknya tidak bisa
lebih dari itu,
tapi pedang cahaya itu bisa menembus sanubari ,
merubah hati yang keras menjadi hati yang lembut
penuh cahaya, membuat orang yang bengis menjadi
orang yang sangat sering menangis, membuat
orang yang selalu berbuat jahat menjadi orang
yang selalu berbuat baik, membuat musuh terjahat
menjadi teman tersetia, itulah pedang cahaya
akhlak Sayyidina Muhammad SAW .
lain, kalau ia di lemah lembut maka ia akan
berubah menjadi baik, kenapa? Karena, pedang
akhlak dan budi pekerti itu adalah pedang cahaya,
kalau pedang besi hanya bisa merobek dada atau
jantung, membunuh…, paling banyaknya tidak bisa
lebih dari itu,
tapi pedang cahaya itu bisa menembus sanubari ,
merubah hati yang keras menjadi hati yang lembut
penuh cahaya, membuat orang yang bengis menjadi
orang yang sangat sering menangis, membuat
orang yang selalu berbuat jahat menjadi orang
yang selalu berbuat baik, membuat musuh terjahat
menjadi teman tersetia, itulah pedang cahaya
akhlak Sayyidina Muhammad SAW .
Demikian banyak saya tidak bisa sebutkan satu
persatu, riwayat Shahih Bukhari dan lainnya ; orang
yang berkata kepada Nabi Muhammad SAW tidak
ada orang yang lebih kubenci dari Muhammad
SAW, tapi setelah keramahan beliau berubah
menjadi orang yang paling dicintainya adalah
Sayyidina Muhammad SAW .
persatu, riwayat Shahih Bukhari dan lainnya ; orang
yang berkata kepada Nabi Muhammad SAW tidak
ada orang yang lebih kubenci dari Muhammad
SAW, tapi setelah keramahan beliau berubah
menjadi orang yang paling dicintainya adalah
Sayyidina Muhammad SAW .
Demikian nasehat dari Sulthonul Qulub Habib
Munzir Al Musawa.
Semoga bermanfaat.
Munzir Al Musawa.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment